Minggu, 27 Maret 2011

RENUNGAN


Dari Seorang Sahabat

Bahan Renungan Untuk Anda, Sahabatku, yang mungkin terlalu sibuk bekerja...
Luangkanlah waktu sejenak untuk membaca dan merenungkan pesan ini...

Alhamdulillah, Anda beruntung telah terpilih untuk mendapatkan
kesempatan membaca e-mail ini.

Aktifitas keseharian kita selalu mencuri konsentrasi kita. kita seolah
lupa dengan sesuatu yang kita tak pernah tau kapan kedatangannya.
Sesuatu yang bagi sebagian orang sangat menakutkan. Tahukah kita kapan
kematian akan menjemput kita???

berikanlah waktu anda dan bacalah sampai habis, semoga dapat menjadikan
hikmah buat kita semua dan sadar, bahwa kita akan mati dan tinggal
menunggu waktunya,

semoga kita termasuk dalam orang-orang yang khusnul khotimah.... amien.... .


Tatkala masih di bangku sekolah, aku hidup bersama kedua orangtuaku
dalam lingkungan yang baik. Aku selalu mendengar doa ibuku saat pulang
dari keluyuran dan begadang malam. Demikian pula ayahku, ia selalu dalam
shalatnya yang panjang. Aku heran, mengapa ayah shalat begitu lama,
apalagi jika saat musim dingin yang menyengat tulang.

Aku sungguh heran, bahkan hingga aku berkata kepada diri sendiri :

"Alangkah sabarnya mereka....setiap hari begitu...benar- benar
mengherankan!

"Aku belum tahu bahwa disitulah kebahagiaan orang mukmin dan itulah
shalat orang orang pilihan. Mereka bangkit dari tempat tidurnya untuk
munajat kepada Allah..

Setelah menjalani pendidikan militer, aku tumbuh sebagai pemuda yang
matang. Tetapi diriku semakin jauh dari Allah padahal berbagai nasehat
selalu kuterima dan kudengar dari waktu ke waktu. Setelah tamat dari
pendidikan, aku ditugaskan di kota yang jauh dari kotaku.

Perkenalanku dengan teman-teman sekerja membuatku agak ringan menanggung
beban sebagai orang terasing.

Disana, aku tak mendengar lagi suara bacaan Al-Qur'an.. Tak ada lagi
suara ibu yang membangunkan dan menyuruhku shalat. Aku benar-benar hidup
sendirian, jauh dari lingkungan keluarga yang dulu kami nikmati. Aku
ditugaskan mengatur lalu lintas di sebuah jalan tol.. Di samping menjaga
keamanan jalan, tugasku membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan.

Pekerjaan baruku sungguh menyenangkan. Aku lakukan tugas-tugasku dengan
semangat dan dedikasi tinggi.

Tetapi, hidupku bagai selalu diombang-ambingkan ombak. Aku bingung dan
sering melamun sendirian ..... banyak waktu luang ... pengetahuanku
terbatas.

Aku mulai jenuh .... tak ada yang menuntunku di bidang agama. Aku
sebatang kara. Hampir tiap hari yang kusaksikan hanya kecelakaan dan
orang-orang yang mengadu kecopetan atau bentuk-bentuk penganiayaan lain.

Aku bosan dengan rutinitas... Sampai suatu hari terjadilah sebuah
peristiwa yang hingga kini tak pernah aku lupakan.

Ketika itu, kami dengan seorang kawan sedang bertugas disebuah pos
jalan..

Kami asyik ngobrol ... tiba-tiba kami dikagetkan oleh suara benturan
yang amat keras. Kami mengedarkan pandangan. Ternyata, sebuah mobil
bertabrakan dengan mobil lain yang meluncur dari arah yang berlawanan.
Kami segera berlari menuju tempat kejadian untuk menolong korban.
Kejadian yang sungguh tragis.

Kami lihat dua awak salah satu mobil dalam kondisi kritis. Keduanya
segera kami keluarkan dari mobil lalu kami bujurkan di tanah. Kami
cepat-cepat menuju mobil satunya. Ternyata pengemudinya telah tewas
dengan amat mengerikan.

Kami kembali lagi kepada dua orang yang berada dalam kondisi koma.
Temanku menuntun mereka mengucapkan kalimat syahadat. Ucapkanlah
"Laailaaha Illallaah .... Laailaaha Illallaah .." perintah temanku..
Tetapi sungguh mengerikan, dari mulutnya malah meluncur lagu-lagu.
Keadaan itu membuatku merinding.

Temanku tampaknya sudah biasa menghadapi orang-orang yang sekarat ...

Kembali ia menuntun korban itu membaca syahadat. Aku diam membisu. Aku
tak berkutik dengan pandangan nanar. Seumur hidupku, aku belum pernah
menyaksikan orang yang sedang sekarat, apalagi dengan kondisi seperti
ini.

Temanku terus menuntun keduanya mengulang-ulang bacaan syahadat.

Tetapi .... keduanya tetap terus saja melantunkan lagu.

Tak ada gunanya ..... Suara lagunya terdengar semakin melemah .... lemah
dan lemah sekali.. Orang pertama diam, tak bersuara lagi, disusul orang
kedua.

Tak ada gerak .... keduanya telah meninggal dunia. Kami segera membawa
mereka ke dalam mobil. Temanku menunduk, ia tak berbicara sepatahpun.

Selama perjalanan hanya ada kebisuan. Hening...

Kesunyian pecah ketika temanku mulai bicara...Ia berbicara tentang hakikat
kematian dan su'ul khatimah (kesudahan yang buruk).

Ia berkata "Manusia akan mengakhiri hidupnya dengan baik atau buruk..

Kesudahan hidup itu biasanya pertanda dari apa yang dilakukan olehnya
selama di dunia.

"Ia bercerita panjang lebar padaku tentang berbagai kisah yang
diriwayatkan dalam buku-buku islam. Ia juga berbicara bagaimana
seseorang akan mengakhiri hidupnya sesuai dengan masa lalunya secara
lahir batin.

Perjalanan kerumah sakit terasa singkat oleh pembicaraan kami tentang
kematian. Pembicaraan itu makin sempurna gambarannya tatkala ingat bahwa
kami sedang membawa mayat. Tiba-tiba aku menjadi takut mati.
Peristiwa ini benar-benar memberi pelajaran berharga bagiku. Hari itu,
aku shalat
khusyu' sekali.

Tetapi perlahan-lahan aku mulai melupakan peristiwa itu. Aku kembali
pada kebiasaanku semula ... Aku seperti tak pernah menyaksikan apa yang
menimpa dua orang yang tak kukenal beberapa waktu yang lalu. Tetapi
sejak saat itu, aku memang benar-benar menjadi benci kepada yang namanya
lagu-lagu. Aku tak mau tenggelam menikmatinya seperti sedia kala.

Mungkin itu ada kaitannya dengan lagu yang pernah kudengar dari dua
orang yang sedang sekarat dahulu. Kejadian yang menakjubkan !.

Selang enam bulan dari peristiwa mengerikan itu .... sebuah kejadian
menakjubkan kembali terjadi di depan mataku. Seseorang mengendarai
mobilnya dengan pelan, tetapi tiba-tiba mobilnya mogok di sebuah
terowongan menuju kota . Ia turun dari mobilnya untuk mengganti ban yang
kempes. Ketika ia berdiri dibelakang mobil untuk menurunkan ban serep,
tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya dari arah
belakang. Lelaki itupun langsung tersungkur seketika.

Aku dengan seorang kawan, bukan yang menemaniku pada peristiwa pertama
cepat-cepat menuju tempat kejadian.

Dia kami bawa dengan mobil dan segera pula kami menghubungi rumah sakit
agar langsung mendapat penanganan. Dia masih sangat muda, wajahnya
begitu bersih. Ketika mengangkatnya ke mobil, kami berdua cukup panik,
sehingga tak sempat memperhatikan kalau ia menggumamkan sesuatu. Ketika
kami membujurkannya di dalam mobil, kami baru bisa membedakan suara yang
keluar dari mulutnya.

Ia melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an ... dengan suara amat lemah.

"Subhanallah ! dalam kondisi kritis seperti itu ia masih sempat
melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an ? Darah mengguyur seluruh
pakaiannya, tulang-tulangnya patah, bahkan ia hampir mati. Dalam kondisi
seperti itu, ia terus melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan suaranya
yang merdu.

Selama hidup, aku tak pernah mendengar bacaan Al-Qur'an se indah itu.
Dalam batin aku bergumam sendirian "Aku akan menuntunnya membaca
syahadat sebagaimana yang dilakukan oleh temanku terdahulu ... apalagi
aku sudah punya pengalaman." aku meyakinkan diriku sendiri. Aku dan
kawanku seperti terhipnotis mendengarkan suara bacaan Al-Qur'an yang
merdu itu.

Sekonyong-konyong sekujur tubuhku merinding, menjalar dan menyelusup ke
setiap rongga. Tiba-tiba, suara itu terhenti. Aku menoleh kebelakang.

Kusaksikan dia mengacungkan jari telunjuknya lalu bersyahadat. Kepalanya
terkulai, aku melompat ke belakang.

Kupegang tangannya, degup jantungnya, nafasnya, tidak ada yang terasa...
Dia telah meninggal. Aku lalu memandanginya lekat-lekat, air mataku
menetes, kusembunyikan tangisku, takut diketahui kawanku.

Kukabarkan kepada kawanku kalau pemuda itu telah meninggal. Kawanku tak
kuasa menahan tangisnya. Demikian pula halnya dengan diriku. Aku terus
menangis air mataku deras mengalir. Suasana dalam mobil betul-betul
sangat mengharukan. ....Sampai di rumah sakit .....Kepada orang-orang di
sana , kami mengabarkan perihal kematian pemuda itu dan peristiwa
menjelang kematiannya yang menakjubkan.

Banyak orang yang terpengaruh dengan kisah kami, sehingga tak sedikit
yang meneteskan air mata.

Salah seorang dari mereka, demi mendengar kisahnya, segera menghampiri
jenazah dan mencium keningnya. Semua orang yang hadir memutuskan untuk
tidak beranjak sebelum mengetahui secara pasti kapan jenazah akan
dishalatkan. . . Mereka ingin memberi penghormatan terakhir kepada
jenazah. Semua ingin ikut menyolatinya.

Salah seorang petugas rumah sakit menghubungi rumah almarhum. Kami ikut
mengantar jenazah hingga ke rumah keluarganya. .

Salah seorang saudaranya mengisahkan, ketika kecelakaan, sebetulnya
almarhum hendak menjenguk neneknya di desa. Pekerjaan itu rutin ia
lakukan setiap hari senin. Disana almarhum juga menyantuni para janda,
anak yatim dan orang-orang miskin.

Ketika terjadi kecelakaan, mobilnya penuh dengan beras, gula,
buah-buahan dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya. Ia juga tak lupa
membawa buku-buku agama dan kaset-kaset pengajian. Semua itu untuk
dibagi-bagikan kepada orang-orang yang dia santuni. Bahkan juga membawa
permen untuk dibagikan kepada anak-anak kecil.

Bila tiba saatnya kelak, kita menghadap Allah Yang Perkasa. hanya ada
satu harap, semoga kita menjadi penghuni surga. Biarlah dunia jadi
kenangan, juga langkah-langkah kaki yang terseok, di sela dosa dan
pertaubatan.

Hari ini, semoga masih ada usia, untuk mengejar surga itu, dengan
amal-amal yang nyata : "memperbaiki diri dan mengajak orang lain "

Allah Swt berfirman: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan
sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang
siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh
ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan
yang memperdayakan. " (QS. Al-Imran:185)

Rasulullah Saw telah mengingatkan dalam sabdanya, "Barangsiapa yang
lambat amalnya, tidak akan dipercepat oleh nasabnya."

Saudaraku, siapa yang tau kapan, dimana, bagaimana, sedang apa, kita
menemui tamu yang pasti menjumpai kita, yang mengajak menghadap Allah
SWT.

Orang yang cerdik dan pandai adalah yang senantiasa mengingat kematian
dalam waktu-waktu yang ia lalui kemudian melakukan persiapan persiapan
untuk menghadapinya.

Note :
amalkan ilmu, sampaikan walau satu ayat, salah satu amalan yang
terus mengalir walau seseorang sudah mati adalah ilmu yang bermanfaat.

Begitulah hendaknya engkau nasehati dirimu setiap hari karena engkau
tidak menyangka mati itu dekat kepadamu bahkan engkau mengira engkau
mungkin hidup lima puluh tahun lagi, Kemudian engkau menyuruh dirimu
berbuat taat, sudah pasti dirimu tidak akan patuh kepadamu dan pasti ia
akan menolak dan merasa berat untuk mengerjakan ketaatan.

Nasehat ini terutama untuk diri saya sendiri, dan saudara-saudaraku
seiman pada umumnya.

Orang Cerdas Adalah Orang Yang Mengingat Akan Kematian,


INFORMASI PENERBANGAN GRATIS
AL-JENAZAH AIRLINES, LAYANAN PENUH 24 JAM

Bila kita akan 'berangkat" dari alam ini, ia ibarat penerbangan ke sebuah
negara.
Dimana informasi tentangnya tidak terdapat dalam brosur penerbangan,
tetapi melalui Al-Qur'an dan Al-Hadist.
Di mana penerbangan bukannya dengan Garuda Airlines, Singapore Airlines,
atau US Airlines, tetapi Al-Jenazah Airlines.

Di mana bekal kita bukan lagi tas seberat 23Kg, tetapi amalan yang tak
lebih dan tak kurang.
Di mana bajunya bukan lagi Pierre Cardin, atau setaraf dengannya, akan
tetapi kain kafan putih.
Di mana pewanginya bukan Channel atau Polo, tetapi air biasa yang suci.
Di mana passport kita bukan Indonesia , British atau American, tetapi
Al-Islam.
Di mana visa kita bukan lagi sekedar 6 bulan, tetapi 'Laailaahaillallah'
Di mana pelayannya bukan pramugari jelita, tetapi Izrail dan lain-lain.
Di mana servisnya bukan lagi kelas business atau ekonomi, tetapi sekedar
kain yang diwangikan.
Di mana tujuan mendarat bukannya Bandara Cengkareng, Heathrow Airport
atau Jeddah International, tetapi tanah pekuburan.
Di mana ruang menunggunya bukan lagi ruangan ber AC dan permadani,
tetapi ruang 2x1 meter, gelap gulita.
Di mana pegawai imigrasi adalah Munkar dan Nakir, mereka hanya memeriksa
apakah kita layak ke tujuan yang diidamkan.
Di mana tidak perlu satpam dan alat detector.
Di mana lapangan terbang transitnya adalah Al Barzah
Di mana tujuan terakhir apakah Syurga yang mengalir sungai di bawahnya
atau Neraka Jahannam.
Penerbangan ini tidak akan dibajak atau dibom, karena itu tak perlu bimbang.
Sajian tidak akan disediakan, oleh karena itu tidak perlu merisaukan
masalah alergi atau halal haram makanan.
Jangan risaukan cancel pembatalan, penerbangan ini senantiasa tepat
waktunya, ia berangkat dan tiba tepat pada masanya.

Jangan pikirkan tentang hiburan dalam penerbangan, karena anda telah
hilang selera bersuka ria.
Jangan bimbang tentang pembelian tiket, karena tiket telah siap di
booking sejak ruh anda ditiupkan di dalam rahim ibu.

YA! BERITA BAIK!! Jangan bimbangkan siapa yang duduk di sebelah anda.
Anda adalah satu-satunya penumpang penerbangan ini.
Oleh karena itu bergembiralah selagi bisa! Dan sekiranya anda bisa!
Hanya ingat! Penerbangan ini datang tanpa 'Pemberitahuan' .
Cuma perlu ingat!! Nama anda telah tertulis dalam tiket untuk Penerbangan.
....
Saat penerbangan anda berangkat... tanpa doa Bismillahi Tawakkaltu
'Alallah, atau ungkapan selamat jalan.
Tetapi Inalillahi Wa Inna ilaihi Rajiuun..... .
Anda berangkat pulang ke Rahmatullah. Mati.

ADAKAH KITA TELAH SIAP UNTUK BERANGKAT?
'Orang yang cerdas adalah orang yang mengingat kematian. Karena dengan
kecerdasannya dia akan mempersiapkan segala perbekalan untuk
menghadapinya. '

ASTAGHFIRULLAH, semoga ALLAH SWT mengampuni kita beserta keluarga....

Amiin

WALLAHU A'LAM

Catatan:
Penerbangan ini berlaku untuk segala umur.... tanpa kecuali, maka
perbekalan lebih baik dipersiapkan sejak dini..... sangat tidak bijak
dan tidak cerdas bagi yang menunda-nunda mempersiapkan perbekalannya.

SUARA YANG DIDENGAR MAYAT
Yang Akan Ikut Mayat Adalah Tiga hal yaitu:
1. Keluarga
2. Hartanya
3. Amalnya

Ada Dua Yang Kembali Dan Satu akan Tinggal Bersamanya yaitu;
1. Keluarga dan Hartanya Akan Kembali
2. Sementara Amalnya Akan Tinggal Bersamanya.


Maka ketika Roh Meninggalkan Jasad...Terdengarla h Suara Dari Langit
Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..
Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia, Atau Dunia Yang Meninggalkanmu
Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Harta Kekayaan, Atau Kekayaan Yang Telah
Menumpukmu
Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menumpukmu
Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menguburmu."

Ketika Mayat Tergeletak Akan Dimandikan.. . ..Terdengar Dari Langit
Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan...
Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat, Mengapa Kini Te rkulai Lemah
Mana Lisanmu Yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini Bungkam Tak Bersuara
Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar, Mengapa Kini Tuli Dari Seribu Bahasa
Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia, Mengapa Kini Raib Tak Bersuara"

Ketika Mayat Siap Dikafan... Suara Dari Langit Terdengar Memekik,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan
Berbahagialah Apabila Kau Bersahabat Dengan Ridha
Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka Allah Wahai Fulan Anak Si
Fulan....
Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan Nun Jauh Tanpa Bekal
Kau Telah Keluar Dari Rumahmu Dan Tidak Akan Kembali Selamanya
Kini Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan Yang Penuh Pertanyaan."

Ketika Mayat Diusung. ... Terdengar Dari Langit Suara Memekik,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan..
Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan
Berbahagialah Apabila Matimu Diawali Tobat
Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan Taat."

Ketika Mayat Siap Dishalatkan. ...Terdengar Dari Langit Suara Memekik,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan..
Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak Kau Lihat Hasilnya Di Akhirat
Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik
Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk."

Ketika Mayat Dibaringkan Di Liang Lahat....terdengar Suara Memekik Dari
Langit,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan....
Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang Luas Di Dunia Untuk
Kehidupan Yang Penuh Gelap Gulita Di Sini Wahai Fulan Anak Si Fulan....
Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau Menangis
Dahulu Kau Bergembira,Kini Dalam Perutku Kau Berduka
Dahulu Kau Bertutur Kata, Kini Dalam Perutku Kau Bungkam Seribu Bahasa."

Ketika SemuaManusia Meninggalkannya Sendirian... . .Allah Berkata Kepadanya,
"Wahai Hamba-Ku.... .
Kini Kau Tinggal Seorang Diri
Tiada Teman Dan Tiada Kerabat
Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap..
Mereka Pergi Meninggalkanmu. . Seorang Diri
Padahal, Karena Mereka Kau Pernah Langgar Perintahku
Hari Ini,....
Akan Kutunjukan Kepadamu
Kasih Sayang-Ku
Yang Akan Takjub Seisi Alam
Aku Akan Menyayangimu
Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada Anaknya".

Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman,
"Wahai Jiwa Yang Tenang
Kembalilah Kepada Tuhanmu
Dengan Hati Yang Puas Lagi Diridhai-Nya
Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba- Ku
Dan Masuklah Ke Dalam Jannah-Ku"

Anda Ingin Beramal Shaleh....?
Tolong Kirimkan Kepada Rekan-Rekan Muslim Lainnya Yang Anda
Kenal.....!!! Semoga Kematian akan menjadi pelajaran yang berharga bagi
kita dalam menjalani hidup ini.

Rasulullah SAW.. menganjurkan kita untuk senantiasa mengingat mati (maut)
dan dalam sebuah hadithnya yang lain, belau bersabda "wakafa bi almauti
wa'idha", artinya, cukuplah mati itu akan menjadi pelajaran bagimu!

Semoga bermanfaat bagi kita semua, Amiin.....

Minggu, 20 Maret 2011

Sepuluh Pengganjal Kebahagiaan

Sepuluh Pengganjal Kebahagiaan Anda


Tulisan ini disarikan dari "Ten Roadblocks to Happiness and How to Overcome Them". This is not a book to read. This is a philosophy to be lived. For if the principles are not applied, they will be powerless to help bring about change.

1. Let Go of Demand

Apa sih yang sebenarnya membuat Anda marah dan kecewa ?. Apakah seseorang yang memotong antrian di depan Anda ?. Pengemudi iseng yang memprovokasi Anda di jalanan ?. Komputer yang hanya untuk di-boot saja terasa begitu lama ?. Handphone yang harus berganti setiap bulan dua kali karena terus dicuri ?. Orang yang mengejek dan mempermainkan Anda ?. Hujan sepanjang hari ?. Tagihan bejibun yang membuat Anda marah sampai ke ubun-ubun ?.

Bukan, bukan itu semua. Apa yang membuat Anda marah dan kecewa adalah "tuntutan yang kekanak-kanakan" dan "ekspektasi yang tidak realistis". Saat Anda masih bayi, apa yang perlu Anda lakukan untuk mendapatkan sesuatu, hanyalah berteriak menangis sekencang-kencangny a. Dengan modal itu, Anda mendapatkan popok yang baru, susu ibu atau susu sapi, atau barang sepuluh lima belas kerokan pisang ambon untuk dinikmati.

Itulah ciri Anda saat masih helpless dulu. Waktu itu, perilaku demanding Anda masih bisa diterima. Tapi kini Anda telah dewasa. Anda bertanggung jawab pada hidup Anda, dan Anda tidak bisa lagi berharap bahwa dunia akan melayani Anda sebagaimana yang Anda mau. Jika Anda tetap melakukannya sekarang, itu namanya self-induced misery, alias penderitaan yang Anda buat sendiri. Berhentilah.

Apa yang perlu Anda lakukan sebenarnya cukup mudah. Anda hanya perlu mengganti demand dan ekspektasi, dengan preferensi. "Aku sih nggak nuntut suamiku bangun lebih pagi, tapi aku lebih prefer kalau dia memang bisa melakukannya. " Anda akan lebih mengerti, dan Anda akan menjadi orang yang penuh pengertian.

Buanglah pola pikir yang tidak rasional. "Saya tidak akan p erna h berbahagia kecuali dunia melayani Saya seperti yang Saya mau". Itu tidak rasional. Apa yang bisa Anda kontrol hanyalah diri Anda sendiri.

Bersikaplah mau berbahagia. Disadari atau tidak, Anda mungkin tidak ingin berbahagia. Anda bisa melepaskan apapun dari diri Anda; uang, harta, waktu, energi, dan bahkan cinta, kecuali satu; penderitaan Anda. Bahagia haruslah dimulai dari kemauan Anda sendiri. Anda mau bahagia atau tidak ?. Secara sadar Anda jelas mau berbahagia. Tapi cobalah selami kembali alam bawah sadar Anda. Bisa jadi, Anda sendiri yang tidak mau berbahagia.

Saat Anda merasa marah, itu penderitaan yang tidak membahagiakan. Lepaskanlah penderitaan Anda, bukan lampiaskan. Bertanyalah pada diri sendiri, "Bener nih, mau nuker happy sama kemarahan ini ?". Perpanjanglah sumbu Anda supaya Anda bisa membuang penderitaan.

Berhentilah mengasihani diri sendiri. Anda tidak akan menjadi pahlawan hanya dengan menderita. Adalah lebih heroik jika Anda tetap riang gembira di tengah penderitaan.

Berhentilah membesar-besarkan. Tak perlu mem-blow-up permasalahan sampai keluar dari proporsinya. Itu akan melumpuhkan Anda. Belajarlah objektif dan jadikanlah itu sebagai motivasi untuk mengambil tindakan.

2. Let Go of Regret

Anda pasti p erna h menyesali sesuatu tentu saja. Karena kita ini manusia kok. Itu, sebenarnya versi lain dari kata-kata : "Kita tidak sempurna". Tak perlu panik atau terobsesi oleh penyesalan. Jadikanlah ia kekuatan positif. Anggaplah itu sebagai wakeup call, sebuah tepukan yang membangunkan Anda dari tidur. Bukankah Anda macan ?.

Janganlah menunda tindakan dengan penyesalan. Bertindaklah segera dan Anda tidak akan menyesal lagi, sebab Anda telah melakukan sesuatu. Tutuplah rapat-rapat lebarnya jarak antara Anda yang ideal dan Anda yang sekarang. Nikmatilah Anda yang sekarang dan lakukan apa yang terbaik menurut Anda. Sebab jika Anda punya waktu untuk menyesal, maka Anda pasti punya waktu untuk melakukan sesuatu tentang itu.

3. Let Go of Greed

"Saya telah punya semua yang saya mau, dan Saya telah menjadi apa yang Saya ingin, kecuali..." Ya. Itulah Anda barangkali. Tidak SEMUA yang Anda mau akan Anda dapatkan. Pertama, sumber Anda terbatas. Kedua, nafsu Anda adalah sesuatu yang tidak akan p erna h terpuaskan. Ia seperti air laut. Makin Anda minum, makin kering rasanya tenggorokan. Keinginan Anda tidak salah, melewati batasnyalah yang salah.

Sadarilah bahwa penyebab kerakusan adalah kesenangan. Bisa memiliki memang menyenangkan. Tapi kesenangan itu sendiri bisa menjadi candu. Kita sering lupa, bahwa kesenangan tidak selalu sama dengan kebahagiaan. Saat Anda menemukan bahwa kesenangan ternyata tidak sama dengan kebahagiaan, muncullah ketakutan dan kekhawatiran. Takut dan khawatir itu, akan memicu keinginan Anda lebih besar lagi.

Maka, Anda akan menemukan lingkaran yang abadi di sini : Karena keinginan Anda tidak p erna h punya ujung, maka ketakutan Anda juga tak akan p erna h punya muara. Berhentilah menjadi manusia yang terpenjara !.

Iya. Tapi bagaimana ?. Fokus dan terapkanlah prioritas. Mulailah dahulu dengan BEING. Soal HAVING, ya belakangan sajalah. Dan untuk BEING, Anda harus DOING. Just DO your best.

4. Let Go of Worry

Anda tahu kenapa lagu "Don't Worry - Be Happy" begitu ngetop ?. Karena itulah panggilan jiwa Anda. Pahamilah perbedaan antara "menderita" dan "khawatir". Menderita adalah pesan tentang masalah, sementara khawatir adalah pesan tentang adanya peluang untuk tumbuh dan berkembang. Jadi waspadalah. Apakah Anda memang menderita, atau sebenarnya Anda hanya khawatir saja ?.

Jika Anda hanya khawatir, ketahuilah bahwa sumbernya adalah ketakutan. Anda takut terhadap sesuatu yang masih gelap, blank, dan tidak tahu apa-apa tentangnya. Atau, Anda takut menghadapi tantangan. Ketahuilah bahwa setiap detik dan setiap saat, Anda adalah benih. Benih yang mestinya bisa tumbuh menjadi besar dan hebat. Worry can't change the past, but it can ruin the present. Berpengetahuanlah, dan bertindaklah menyambut tantangan. Seperti seekor macan.

5. Let Go of Defensiveness

Salah itu normal, termasuk jika itu melukai orang lain. Bukan nyuruh nih, tapi kita semua memang p erna h berbuat salah. Anda tahu kan kenapa pensil, whiteboard, dan papan tulis itu ada penghapusnya ?. Karena Anda adalah manusia. Jika Anda salah apa yang Anda katakan ?. "Aduhhh.. maaf nih. Maaf, namanya juga manusia".

Lantas, apa yang Anda katakan jika orang lain yang salah ?. "Dasar Bodoh !", "Stupid !", "Bloon". Saat Anda salah, Anda adalah manusia. Saat orang lain salah, mereka bukan manusia. Ini tidak rasional. Maka, maafkankanlah mereka.

6. Let Go of Guilt

Guilt adalah rasa tidak nyaman saat Anda mengalami perlawanan menentang kesadaran Anda sendiri. Guilt itu sendiri tidak terlalu berbahaya. Apa yang lebih berbahaya adalah ketiadaan solusinya. Feeling guilty itu bagus. Itu sinyal lampu merah yang memperingatkan Anda agar stay on course. Maka saat Anda feeling guilty, dengarkanlah isi hati Anda. Manakah yang Anda pilih, short-term pleasure atau long-term gain ?.

Rasa bersalah yang tidak menemukan solusi, akan membuat Anda mengalami ini :

1. Pikiran yang tidak damai.
2. Rasa tidak percaya dan takut pada orang lain, atau bahkan kepada Allah SWT.
3. Sesuai angka ini, Anda akan menderita tiga kali. Pertama, saat Anda bertindak tidak bertanggung jawab. Kedua, saat Anda melihat orang lain bertindak dengan penuh tanggung jawab. Ketiga, saat Anda harus menanggung konsekuensinya.

Berikut inilah yang perlu Anda lakukan saat Anda merasa tidak bertanggung jawab. Ingatlah bahwa responsibility, adalah singkatan dari "response-ability" . Kemampuan untuk merespon dengan tepat. Bagaimana caranya agar bisa merespon dengan tepat ?. Anda bisa menggunakan rumus AAA.

1. Admit. Akui bahwa pilihan tindakan Anda adalah salah.
2. Analyze. Analisis perilaku Anda. Apa alasan Anda memilih yang salah ?. Apa konsekuensinya ?. Bagaimana tidak mengulanginya ?. Bagaimana meluruskan pilihan yang sekarang ?.
3. Atonement, alias integritas. Integritas adalah menyatunya hati, jiwa, sasaran, tindakan, dan keimanan. Saat semuanya menyatu, Anda memasuki tahap atonement, alias at-one-ment.

Dengan AAA, Anda bisa memperbaiki keadaan.

7. Let Go of Spite

Anda, pasti p erna h diprovokasi. Oleh pengemudi lain di jalanan, atau oleh orang lain yang mengejek dan melecehkan. Anda pasti p erna h merasa diserang. Di kantor, di rumah, di lapangan sepak bola, di kantin, di mana saja. Tidak ada perlunya Anda melayani yang begituan. Sebab, dunia Anda bisa rusak seharian. Mengalah sajalah, kecuali jika undang-undang dasar Anda yang terlanggar atau terinjak-injak.

Kita cenderung lupa bahwa kita lebih sering menggunakan hati untuk merasakan, ketimbang otak untuk berpikir. Ini sepertinya benar dan wajar. Tapi berhati-hatilah karena itu tidak logis dan tak rasional. Itu emosional. Jika Anda merasa perlu melayani serangan, provokasi, dan ejekan orang lain, maka itu tentu ada sebabnya.

Pertama, rasa keadilan Anda yang terusik. Saat Anda merasa diserang, Anda merasa perlu membalasnya. Tapi, jika serangan itu dilakukan karena tidak sengaja, tidak dimaksudkan untuk menyerang, kesalahpahaman, atau hanya karena mereka bodoh saja, keadilan macam apa sih yang Anda inginkan ?.

Kedua, logika Anda yang terdistorsi. Anda berasumsi bahwa jika mereka mengalami sakit seperti yang Anda rasakan, maka mereka akan meminta maaf. Tidak. Jikapun mereka akhirnya meminta maaf, itu bukan karena sakit yang Anda buat dengan serangan balasan, tapi karena pikiran dan hati mereka yang sudah lurus kembali. Saling menyakiti tidak akan menyelesaikan masalah. Ia bahkan memperuncingnya.

Ketiga, secara sadar atau tidak Anda mencoba menghindari tanggung jawab untuk membahagiakan diri sendiri. Sebab jika Anda memang mau bertanggungjawab untuk kebahagiaan Anda sendiri, Anda pasti tidak akan melarikan diri. Jika begitu, bagaimana caranya memunculkan rasa tanggung jawab untuk kebahagiaan diri sendiri ? Awareness-lah jawabannya.

Ketahuilah bahwa rasa sakit yang Anda derita adalah bukan karena serangan mereka, tapi karena reaksi Anda atas perilaku mereka. Mengapa mereka begitu jahat dan kejam kepada Anda ?. Karena mereka sedang sakit, dan mereka merasa terancam oleh Anda.

Responlah sikap buruk orang lain dengan kebaikan, maka Anda akan mulia dan terhormat. Cobalah selalu untuk bersikap rendah hati tapi bukan rendah diri. Ketahuilah bahwa sabar itu tidak pasif. Ia tidak datang dengan sendirinya, dan seketika Anda menjadi sabar. Sabar itu kata kerja dan bukan kata sifat. Maka sabar, adalah disabar-sabarin.

8. Let Go of Envy

Anda juga mungkin p erna h merasa kalah. Waspadalah. Salah-salah, kekalahan bisa membuat Anda menjadi orang yang envious, yaitu orang yang penuh dengki dan tidak bisa menerima kekalahan. Tidak senang jika orang lain senang, dan senang jika orang lain tidak senang. Sikap envious, bisa berkembang dalam tiga tahap.

Pertama, saat Anda merasakan kekalahan. Di tingkat ini, perasaan kalah itu sebenarnya wajar. Apalagi jika Anda bisa memberi selamat kepada pemenang, dan kemudian menjadikan kekalahan sebagai pelajaran. Jika tidak bisa, maka di sinilah bibit envious Anda akan mulai tersemai.

Kedua, saat Anda mulai mengembangkan perilaku mensabotase orang lain. Mulainya dari yang kecil-kecil saja, seperti menciptakan isu dan gosip buruk, atau berharap dan "berdoa" untuk kemalangan dan kecelakaan bagi orang lain. Anda mungkin mengira ini tidak berbahaya. Salah. Itu sangat berbahaya. Mengapa ?, Karena harapan buruk seperti itu adalah karatnya jiwa, persis seperti karatnya besi. Merusak, melubangi, merontokkan, dan menggerogoti semua amal baik. Lebih dari itu, dari mana sih datangnya semua tindak kejahatan ?. Ya dari doa, harapan, fitnah, dan pikiran negatif yang melenceng seperti itu !.

Ketiga, seperti sudah disebut barusan, semuanya akan termanifestasi menjadi tindak kejahatan. Anda akan menjadi orang yang dengki, dengan sikap dan tindakan yang keji. Anda telah menghancurkan diri sendiri.

Jika Anda mulai mengalami gejala penyakit ini, resepnya sederhana. Bertemanlah dengan mereka yang menang. Kemudian, ubahlah cara berpikir Anda. Gantilah "Saya ingin seperti begitu," menjadi "Bagaimana supaya Saya bisa seperti itu".

9. Let Go of Anger

ANGER itu cuma satu huruf lebih pendek dari DANGER. Dan "D", adalah nilai minusnya. Alasan yang bagus bagi Anda supaya tidak marah, adalah memahami bahwa kemarahan akan menyebarluaskan kelemahan. Saat Anda marah, Anda sebenarnya berkata, "Saya takut! Saya Terluka! Saya frustrasi!" Itu, adalah kata lain dari "Saya lemah".

Sadarilah bahwa orang, barang, atau situasi, akan cenderung membuat Anda selalu marah. Sudah dari sananya begitu. Anda tidak bisa dengan mudah mengontrol sesuatu di luar diri Anda. Dan jika Anda marah, kemarahan Anda tidak akan membuat dunia berjalan sesuai kemauan Anda. Andalah yang harus menyesuaikan diri dengannya. Sadarilah bahwa jika Anda menghadapi orang yang marah, they're not being mean; they're just being people. Like you. Dan seperti biasa, marah itu muncul disebabkan oleh fear. Rasa takut akan kehilangan kontrol.

Keinginan untuk mengontrol adalah benar. Tapi, ingin mengontrol orang lain itu salah. Yang benar, ingin memberi contoh teladan kepada orang lain. Mengontrol dengan kekuasaan ?, salah juga. Apa yang perlu dikontrol hanyalah diri sendiri. Sekali lagi, maafkanlah mereka yang marah. Tidak ada yang salah saat seorang manusia bersikap dan bertindak sebagai manusia.

Anda sendiri, kurangilah marah Anda sebab Anda sendirilah yang akan merugi. Saat Anda marah, apa yang telah keluar sebenarnya tidak perlu keluar dan apa yang terlanjur sebenarnya tidak perlu terlanjur.

10. Let Go of Fear

Saat Anda menghadapi ketakutan, Anda berada di tengah-tengah persimpangan jalan. Satu cabang menuju kepada kepengecutan, dan satu lagi menuju kepada keberanian. Yang satu menuju harapan dan impian, yang satu lagi menuju kekecewaan dan kesedihan. Anda tidak bisa mundur atau tetap diam, melainkan tetap maju dan memilih salah satu cabang. Dengan diam atau mundur, Anda tidak akan tumbuh dan berubah. Malah, Anda menuju ke kepunahan dan kematian.

Manage-lah ketakutan Anda, sebab ketakutan adalah False Evidence Appearing Real. Asli tapi sebenarnya palsu. Jadi, tak usahlah Anda bersedih lagi. Bersenang-senang sajalah. Sibuklah. Lakukan yang terbaik. Tak perlu takut dan tak usah khawatir. Lakukanlah segalanya dengan semangat dan keberanian. Itu lebih baik buat Anda. Bukannya tadi sudah Saya bilang, kalau Anda itu macan ?.

-RikA-

[Dikutip dari milis Komunitas SUARA]

____________ _________ _________ _________



Secara psikologis, itulah sepuluh sikap hidup yang negatif
secara agamis, itulah sepuluh penyakit hati yang harus dihindari bila ingin bahagia
secara metafisis, itulah sepuluh sarana dari sekian banyak sarana Iblis dan sekutunya untuk menjauhkan bani Adam dari rahmat-Nya yang luas kecuali bagi hamba-hamba- Nya yang mukhlisin.

"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya) . Sesungguhnya hamba-hamba- Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat." (Q.S. Al-Hijr, ayat 39-42)

Kita mengenal derajat-derajat kemuliaan hamba-hamba Allah: 1. muslimin (saat lahir), 2. mukminin, 3. muqarrabin, 4. muttaqin, 5. muhsinin, 6. mukhlisin, 7. muslimin (benar-benar bersih, fitri, suci, dan berserah diri sebagaimana waktu dilahirkan dari rahim ibunya).

Dan siapakah hamba-hamba-Nya yang mukhlisin? Ialah hamba-hamba-Nya yang hatinya benar-benar ikhlas, bersih dari pamrih dunia-akhirat, dalam pengabdiannya kepada Allah semata dengan melayani sesama manusia untuk menta'ati dan kembali kepada-Nya dengan santun dan sabar. Tanda-tanda seorang mukhlisin adalah senatiasa menjaga adab (etika) di hadirat-Nya dan kepada sesama manusia, ia menjaga lidah, pendengaran, pandangan, tangan, kaki, dan apa yang ada di antara itu semua dari hal-hal yang dapat menjauhkan dirinya dari rahmat Allah. Ia lebih baik diam daripada mengeluarkan kata-kata yang tidak baik ataupun kata-kata yang mengarah kepada kemaksiatan, sekalipun maksudnya sekedar senda-gurau belaka, ia tetap lebih baik diam daripada tidak bisa menjaga adab di hadirat-Nya yang senantiasa bersama kita di mana pun kita berada.

وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ
artinya:
"...Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada..." (Q.S. Al-Hadiid, ayat 4)

Ia lebih baik menundukkan pandangan, dan menjaga segala anggota tubuhnya untuk tetap berkidmat, berbakti kepada-Nya.

Apapun profesinya, apapun suka duka yang dihadapinya, hamba-hamba Allah yang mukhlisin hati mereka tetap damai dan bahagia karena hati mereka bersih dari pamrih dunia, hati mereka bebas dari segala (meminjam istilah artikel di bawah) "pengganjal- pengganjal kebahagiaan" baik kebahagiaan di dunia maupun akhirat. Hati, pikiran, jiwa mereka bersih sebagaimana terpancar pula dari aura-aura wajah-wajah mereka dan bahasa-bahasa mereka senantiasa santun, beradab, terukur sekalipun saat menegur saudaranya yang khilaf atau berbuat kesalahan. Hamba-hamba-Nya yang mukhlisin belum tentu dikenali oleh penduduk dunia tapi dikenal dan senantiasa didoakan oleh penduduk "langit". Hamba-hamba-Nya yang mukhlisin tidak mengejar dunia, tidak mengejar status, tidak mengejar kekuasaan, dan belum tentu kaya materi tapi kaya hati yang memancarkan dan menyalurkan kedamaian dan kebahagiaan bagi siapa saja yang hatinya "terbuka" untuk menerimanya. Hamba-hamba-Nya yang mukhlisin adalah orang-orang plihan-Nya dan sahabat dan saudara/saudari bagi banyak orang di mana saja. Hamba-hamba-Nya yang mukhlisin adalah orang-orang yang diberkati, dirahmati di dunia dan akhirat.

Semoga Allah membimbing, mengampuni dan membersihkan hati kita sehingga kita dapat menjadi manusia-manusia, hamba-hamba-Nya, yang mukhlisin.
Amiin.

Melepas energi negatif

Salam Ikhlas Mahakosmos,

Prinsipnya adalah sama, dari semua teknik healing baik modern berharga puluhan jutaan maupun tradisional dengan gaya kampuangnya...karna gak kenal alat presentasi, bunyi-bunyian, teknologi.....kemasan marketing packaging.....

Kesamaan itu adalah mengeluarkan...melepaskan energi negatif, atau istilah Mahakosmos adalah sumbatan kehidupan, yg bersemayam di dalam rongga badan.
Energi negatif itu, bisa jadi karena byk salah kata, janji doang, bohongin orang...ngerjain orang...itu langsung menjadi karma atau hukum sebab akibat atau makan badan.....menghasilkan energi negatif yg bersemayam di badan. Kalo ngendon di rongga mulut, dan menumpuk....maka bisa jadi bikin hawa mulut..omongannya jadi gak bisa dipercaya orang.
Atau kalo ngendon di tenggorokan, ya bisa jadi penyakit tenggorokan.
Atau kalo banyak sifat negatif, perilaku yg nyebelin orang...bisa menjadi energi negatif yg kalo menumpuk...bisa menyumbat kehidupannya....masalah rumah tangga, pacar, pertemanan, atau penyakit kronis.....

Semua yg kita lakukan, pasti makan badan, negatif atau positif. Nyata, kadang by processs atau kadang kenyataan terjadi. Alam mengingatkan....karena sayang sama kita. Agar intropeksi.

Teknik apapun baik dengan kemasan jas, teknologi, atau tradisional, adalah mengeluarkan sumbatan energi negatif ini keluar dari tubuh.
Jadi bisa meditasi...tanya ke dalam diri...ketemu...langsung dibuang...dikeluarkan.

Macam-macam cara membuangnya, bisa dengan SUGESTI, OLAH PIKIR, NIAT, NAFAS, NGOBROL DENGAN ENERGI ITU, DAN DENGAN KEKUATAN SPIRITUAL / JIWA KITA.....baik pake bahasa agama atau tidak, dikemas agama kalo pasarnya agama....
Intinya semua sama. Beda kemasan.

Ini yg perlu diketahui, bahwa penyakit, masalah, adalah ENERGI. Dan sugesti, kekuatan pikiran, nafas, perkataan, spiritual/jiwa....juga ENERGI.
Semua adalah ciptaan SANG PEMILIK JAGAT.
Intinya: ENERGI (penyakit) disuruh keluar oleh ENERGI (sugesti, pikiran, jiwa).
Muncullah hukum: DIATAS LANGIT ADA LANGIT.
Jadi tergantung lebih kuat mana, energi kita utk mengeluarkan atau energi penyakit yg mau dikeluarkan.
Artinya: kalo energi penyakit (misal guna-guna, kanker, maag) lebih besar....ya kalahlah kita.
Namun kalo energi sugesti, pikiran,jiwa kita lebih kuat sedikit....ya bisa deh...namun lama....unggul cuma sedikit doang. Ya bisa keluar sih, sebulan....baru keluar.

MAHAKOSMOS dengan keunikan...penyelarasan yg menjadikan energi ilmu, penyakit, energi negatif di badan.....bisa keluar dengan seketika....karena yg digunakan adalah bukan energi lagi, melainkan kita meminta kepada SANG PEMILIK JAGAT.
Yaitu Cahaya RuhNya dari dalam diri sendiri , yg merupakan wasilahNya dengan kekuatanNya tiada batas, tergantung kita mau minta tolong Dia atau nggak. Alias Ikhlas, meminta tolong berserah 100%, tidak ada interupsi gelombang otak......sampai gak ya....apa Tuhan bisa ya.....yah fatal....jeder...gak bakalan kabul.

Namun banyak kalangan agama, menanyakan wah ini sudah masuk dimensi ARASY....rahasia...kok dijabarkan??
Saya sharing karena desakan pemilik hati... dan belum sampai ke masalah Sirr tersebut.
Yang saya lakukan adalah hanya membuka sumbatan titik hati...agar CahayaNya bisa menerangi hati manusia...membersihkan hati dan bisa digunakan utk penyembuhan dan obat segala masalah.
Dan juga saya sharing-kan satu Ilmu dari dalam diri yg saya buka sumbatannya...untuk penyembuhan serta Ilmu diri untuk Rejeki.
Dan karena saya orang modern, yg juga banyak belajar tradisional sekalee, juga teknik modern, jadi saya jabarkan secara mekanisme yg bisa dijangkau orang modern.

Jadi baru sekedar itu saja...baru tahapan CahayaNya...IlmuNya...dalam diri.
Untuk lebih jauh dan dalam lagi.....bukan forum MAHAKOSMOS lagi. Dan tidak ada seorang manusia pun yg mampu menjabarkan rahasia Ruh itu yg lebih dalam. Itu sudah urusan Dia. Tinggal kita mau gak membenahi diri..agar bisa dipercaya mengetahui Sirr-Nya.

Namun setidaknya: Mahakosmos adalah program menemukan keajaiban CahayaNya saja...utk obat segala masalah, dan program bersihin sumbatan...alias dosaaa, karena effeknya bikin masalah hidup, penyakit, rumah tangga, bisnis, dll. Dan bagi kalangan Spiritual, tentu sumbatan ini kalo gak dibersihkan....gimana bisa naik tingkat Spiritualnya.

Mahakosmos dasar, tingkat lanjut1, dan tingkat lanjut 2, adalah menjadikan sumbatan terbuka, dan kekuatan spirit menjadi naik drastis.
Sehingga badan bercahaya terang benderang....dengan CahayaNya karena sumbatan dalam badan jasmani, jiwanya, dimensi bawah sadarnya...sudah bersih......
Jadi yg dalem bisa memancar keluar tanpa hambatan. Automatically, Cahaya inilah yg membangkitkan kekuatan spiritual juga membuka seluruh lubang-lubang energi dari dasar hingga mahkota/ubun-ubun.
Siap untuk menerima PENCERAHAN SPIRITUAL.

Salam hormat